Sementara Wakil Direktur Medis RSU Hermina Sukaraja, Andreansyah Nugraha menambahkan, sebelumnya, korban sempat dirawat di rumah sakit selama empat hari sebelum dinyatakan meninggal dunia. “Pasien datang mengeluh sakit di bagian punggung dan mulut terasa kaku. Mulutnya tidak bisa membuka secara maksimal dan disertai batuk-batuk selama dua hari,” ungkapnya.
Kemudian, dari pemeriksaan pihak medis dari Hermina menemukan adanya riwayat infeksi cairan di bagian telinga korban. “Pada saat itu kita curigai tetanus, makanya kita konfirmasi ada riwayat trauma, tertusuk jarum atau benda tajam, atau adanya trauma jelas yang berlebih. Kita tanyakan juga pasien dan keluarga, (jawabannya) tidak ada riwayat konfirmasi,” tutur Andreansyah.
Andreansyah menjelaskan, dalam pemeriksaan visum luar, pihaknya tidak menemukan adanya luka. Begitu pun dengan hasil foto rontgen bagian tulang belakangnya tidak ditemukan retakan atau patah tulang. “Pada awal pemeriksaan di kulit luarnya tidak ditemukan jejak apa pun, makanya visum luar tidak ada (luka). Dari hasil rontgen di bagian kaku tidak ditemukan adanya patahan atau retakan tulang,” terang dia.
Bahkan hasil pemeriksaan Rumah Sakit Hermina pun, korban mengidap penyakit tetanus yang dibuktikannya dengan hasil laboratorium. “Selama perawatan kemungkinan ini penyebab tetanus karena infeksi, ini dibuktikan ada pemeriksaan lab mengarah leukosit tinggi dan hasil rontgen ada tanda-tanda infeksi, ditambah di telinga ada cairan infeksi,” pungkasnya.
Reporter : M. Irsandi
Redaktur : Surya Adam