![](https://sukabumizone.com/wp-content/uploads/2023/09/IMG-20230916-WA0036.jpg)
CIEMAS, sukabumizone.com || Abas (100) dan Rumasih (105) pasangan suami istri (Pasutri) asal Kampung Cibuluh II RT 05 RW 04, Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi, mengaku sudah puluhan tahun menghuni gubuk reot nyaris ambruk sebagai tempat tinggal.
Bahkan, kedua pasutri yang sudah renta ini tinggal di gubuk tanpa lampu lantaran belum memasang jaringan listrik. Mereka hanya menggunakan lilin dan centir (lampu lentera minyak red) sebagai penerangan saat malam tiba.
“Saya sudah sekitar kurang lebih 40 tahun tinggal di rumah ini, boro-boro buat benerin rumah untuk makan saja kita kesulitan. Listrik juga kita tidak punya karena belum mampu pasang KWH,” kata Nenek Rumasih saat ditemui di gubuknya, Sabtu (16/09/2023).
Tak hanya itu, pasangan kakek nenek yang mengaku tidak memiliki anak dan saudara alias sebatang kara tersebut harus berjalan cukup jauh guna keperluan mandi dan mengambil air bersih.
Sementara untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, keduanya hanya mengandalkan penghasilan dari kuli menumbuk batu emas. Namun mereka harus menganggur jika bahan baku batu tidak tersedia akibat sepi hasil produksi tambang.
“Untuk makan dan kebutuhan sehari-hari lainnya, saya cuma kuli menumbuk. Itu juga kalau ada, kalau tidak ada diam di rumah saja,” tuturnya.
Ia menegaskan, belum pernah didatangi pemerintah untuk mengurus bantuan renovasi rumah tidak layak huni atau (Rutilahu). Padahal kakek Abas dan istri sangat berharap mendapatkan program tersebut.
“Dari pemerintah belum pernah ada yang datang melihat-melihat kondisi rumah, saya ingin sekali rumah direnovasi dan punya KWH listrik juga. Tapi belum bisa karena tidak punya uang,” tandasnya.
Reporter : Wafik Hidayat
Redaktur : Surya Adam