SUKABUMI KAB, sukabumizone.com || Wakil Bupati Sukabumi, Iyos Somantri mendampingi Kunjungan Kerja Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto melakukan monitoring pembangunan hunian tetap (Huntap) untuk korban bencana di Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, Kabupaten Sukabumi sudah memasuki tahap transisi tanggap darurat bencana. “Nah ini di Sukabumi ini sekarang masuk tahap transisi tanggap darurat bencana, sebulan sudah dilaksanakan tanggap darurat sekarang semuanya sudah berakhir tanggap daruratnya dan masuk ke dalam tahap transisi tanggap darurat,” kata Suharyanto kepada wartawan.
Di masa transisi ini, lanjut Suharyanto, terpenting adalah mengembalikan hunian masyarakat yang terdampak bencana. “Dalam transisi ini adalah yang utama mengembalikan kehidupan masyarakat kembali seperti semula,tentu saja yang paling harus duluan adalah rumah-rumah masyarakat yang hancur terkena banjir dan tanah longsor,” ungkapnya.
Masih kata Suharyanto, ada 19 koto dan kabupaten terdampak bencana yang hadir untuk melihat rumah percontohan bagi masyarakat terdampak bencana. “Ini adalah wujud dari kepedulian,keseriusan pemerintah, kecepatan pemerintah dalam membantu kesulitan rakyat,” terangnya.
Sementara itu, Wabup Sukabumi Iyos Somantri sangat bersyukur pemerintah pusat melalui BNPB bergerak cepat untuk membangun hunian warga yang rusak berat terdampak bencana. “Alhamdulilah ini relokasi mandiri karena tanahnya milik sendiri atas hibah kemudian di bantu pemerintah,”ungkapnya
Iyos pun menilai, rumah yang dibangun sebagai percontohan sangat bagus dan akan bermanfaat bagi warga terdampak bencana. “Rumahnya cukup bagus dan ini selesai dalam waktu 15 hari ini juga pekerjaan yang sangat cepat dan inshaallah bermanfaat,” pungkasnya.
Sebagai informasi, rumah terdampak akibat bencana pergerakan tanah di Desa Wanajaya sebanyak 12 rumah dengan rincian 5 rumah mengalami rusak berat dan 7 rumah berstatus rusak ringan. Dalam kesempatan itu dilakukan penanaman pohon sebagai simbol pelestarian alam, ramah lingkungan sekaligus ikhtiar antispasi bencana
Reporter: Reiza Apwildan
Redaktur: Ruslan AG