JAMPANGTENGAH, sukabumizone.com || Puluhan warga Kampung Leuwidingging, Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, memadati area jembatan gantung yang sudah rapuh dan berisiko, Minggu (28/9).
Aksi yang dipimpin langsung Ketua RW bersama ibu-ibu kader ini, menjadi simbol kuat desakan masyarakat agar pemerintah segera membangun jembatan permanen. Pasalnya, jembatan gantung yang menjadi satu-satunya jalur penghubung antar wilayah kini kondisinya kian memprihatinkan. Bagai mana tidak, tali kawat berkarat, lantai kayu mulai lapuk, dan jika hujan deras, arus sungai di bawahnya kerap meluap hingga membuat warga ketakutan melintas. Padahal, jembatan ini merupakan akses vital yang menghubungkan tiga kecamatan sekaligus diantaranya, Kecamatan Jampangtengah, Cikembar, dan Gunungguruh.
“Setiap hari kami melewati jembatan ini dengan rasa cemas. Kalau musim hujan, apalagi, situasinya sangat berbahaya. Kami berharap Bupati Sukabumi dan Gubernur Jawa Barat segera turun tangan membangun jembatan permanen,” kata Ketua RW Leuwi Dingging, Puloh (52) saat ditemui sukabumizone.com, Minggu (28/9/2025).
Menurut warga, keberadaan jembatan permanen bukan sekadar mempermudah akses menuju sekolah, pasar, maupun fasilitas umum lainnya, tetapi juga menjadi penopang utama roda perekonomian masyarakat. “Kalau ada jembatan permanen, hasil pertanian bisa lebih mudah dibawa ke pasar, pedagang juga tidak kesulitan distribusi barang. Jadi bukan hanya warga yang terbantu, tapi ekonomi seluruh wilayah sekitar bisa tumbuh,” ungkap salah seorang warga.
Bagi anak sekolah, jembatan ini menjadi jalur wajib setiap pagi. Tidak jarang, hujan deras membuat para orang tua menahan napas saat melihat anak-anak mereka meniti jembatan rapuh itu hanya dengan berpegang pada kawat penyangga. “Kondisi inilah yang mendorong warga bersatu menyuarakan aspirasi. Kami menilai, pembangunan jembatan permanen di Leuwidingging sudah masuk kategori mendesak dan tidak bisa ditunda lagi,” tegasnya.
Hingga kini, warga masih menunggu respons nyata dari pemerintah daerah maupun provinsi. “Harapan kami sederhana. Akses yang aman, layak, dan memberi kepastian bagi masa depan anak-anak serta keberlangsungan ekonomi masyarakat,” tukasnya.
Reporter : Restu Virmansyah
Redaktur : Ginda Ginannjar