SUKABUMI-Komisi Nasional (Komnas) Perlinduangan Anak, Jum’at (16/3) mengaku sangat prihatin dengan temuan kasus anak dibawah umur di Kabupaten Sukabumi telah terbiasa merokok melebih kadar orang dewasa. Kebiasaan buruk terhadap anak-anak itu, dapat berdampak buruk bangsa Indonesia dimata dunia. Apalagi belum lama ini, media asing telah mencap Indonesia dengan kategori negara Baby Smoking.
“Kondisi ini sudah tidak bisa kita pungkiri. Kasus anak-anak telah berisa menghisap rokok kini tebukti. Tidak hanya di Sukabumi, Komnas Perlindungan Anak telah menemukan kasus serupa dibeberapa daerah lainnya. Bahkan kami telah menemukan anak laki-laki berusia sebelas bulan telah menghisap rokok hingga empatpuluh batang rokok,” kata Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlinduangan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada
sumber:”PRLM”
SUKABUMI-Komisi Nasional (Komnas) Perlinduangan Anak, Jum’at (16/3) mengaku sangat prihatin dengan temuan kasus anak dibawah umur di Kabupaten Sukabumi telah terbiasa merokok melebih kadar orang dewasa. Kebiasaan buruk terhadap anak-anak itu, dapat berdampak buruk bangsa Indonesia dimata dunia. Apalagi belum lama ini, media asing telah mencap Indonesia dengan kategori negara Baby Smoking.
“Kondisi ini sudah tidak bisa kita pungkiri. Kasus anak-anak telah berisa menghisap rokok kini tebukti. Tidak hanya di Sukabumi, Komnas Perlindungan Anak telah menemukan kasus serupa dibeberapa daerah lainnya. Bahkan kami telah menemukan anak laki-laki berusia sebelas bulan telah menghisap rokok hingga empatpuluh batang rokok,” kata Ketua Umum Komisi Nasional (Komnas) Perlinduangan Anak, Arist Merdeka Sirait kepada
sumber:”PRLM”