SUKABUMI — Kasus pengaduan anak kecanduan game di gadget atau smartphone mulai marak di Kota Sukabumi Jawa Barat. Hal itu, didasarkan data dari Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3) Bina Sosial Kota Sukabumi yang berada di bawah Dinas Sosial (Dinsos).
“Warga yang mengadukan anaknya kecanduan game di gadget mulai banyak,’’ ungkap Ketua LK3 Bina Sosial Kota Sukabumi Joko Kristianto kepada wartawan, Selasa (30/7). Di mana di sepanjang kurun waktu 2019 tercatat ada sebanyak 16 orang warga yang mengadukan anaknya kecanduan game.
Rata-rata kasus kecanduan game yang berdampak pada psikologis anak itu dialami usia sekolah tingkat SD-SMA. Mayoritas berjenis kelamin laki-laki dibandingkan perempuan.
Menurutnya, perilaku mereka yang kecanduan game mengalami siklus yang sama dengan kecanduan-kecanduan yang lain. Tapi proses pemulihan tidak sama dengan kecanduan-kecanduan yang lain. Kini pemulihan dengan menggunakan metode terapi audio bawah sadar.
“Lebih lanjut LK3 berupaya memberikan pendampingan agar kecanduan anak terhadap game dapat berkurang. Hal itu dilakukan agar perkembangan perilaku anak dapat normal kembali seperti sebelumnya,” ujarnya.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan, orang tua harus bisa meningkatkan perhatian kepada anak-anaknya di tengah makin pesatnya perkembangan teknologi informasi. Misalnya memantau anak-anaknya dari pengaruh kecanduan game di gadget.
“Orang tua harus memperhatikan perkembangan anaknya supaya tidak terpengaruh hal negatif di tengah perkembangan zaman,’’ cetus dia. Di mana pemerintah kini berupaya menghadapinya dengan pembentukan karakter berbasiskan kegiatan agama. (rol)