SUKABUMI — Bencana longsor kembali menyebabkan tembok penahan tanah (TPT) di Kota Sukabumi ambrol, dini hari belum lama ini. Kali ini kejadian itu terjadi di Kampung Babakan Bandung RT 02 RW 03 Kelurahan Nangeleng, Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi.
Dari data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menyebutkan, bencana itu terjadi pada Sabtu sekitar pukul 01.00 WIB. “Rangkaian cuaca ekstrim berupa hujan lebat disertai petir kilat, mengakibatkan talud penahan tanah longsor tepat dibelakang rumah warga,” ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, belum lama ini.
Longsornya TPT akibat tidak kuat menahan dorongan air hujan yang masuk ke dalam tanah. Peristiwa itu menyebabkan terancamnya dua unit rumah warga.
Talud penahan tanah itu berukuran panjang 12 meter dengan tinggi 6 meter. Ada dua unit rumah warga yang terancam langsung yang dihuni oleh dua kepala keluarga (KK).
Sebelumnya, bencana longsor yang menyebabkan TPT ambrol terjadi di bantaran Sungai Cisuda Kelurahan Limus Nunggal, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi. Kejadian itu mengancam bangunan yang ada di pinggiran sungai. Lokasi longsor berada di Jalan Baros RW 13 Kelurahan Limus Nunggal, Kecamatan Cibeureum Kota Sukabumi.
“Longsor TPT menyebabkan material tanah menutup aliran sungai dan mengancam kantor DPD PKS Kota Sukabumi,” kata Zulkarnain.
Menurutnya, petugas BPBD telah melakukan pembersihan material lumpur untuk memperlancar aliran sungai. Selain itu memindahkan obyek barang atau material yang membahayakan di sekitar lokasi kejadian.
Sungai itu lanjut Zulkanain, merupakan kewenangan provinsi Jabar yang dalam hal itu kantor UPT PSDA Cisadea Cibareno Jawa Barat. “Kami berharap dapat segera diatasi secepatnya. agar tidak meluas longsorannya,” cetus dia.
Sebelumnya, kejadian jebolnya TPT juga terjadi di sejumlah titik berbeda pada Rabu (4/12). Lokasi bencana pertama di Jalan Merbabu RT 01 RW 04 Kelurahan Karang Tengah Kecamatan Gunung Puyuh Kota Sukabumi;
Talud penahan tanah dengan panjang 6 meter tinggi 4 meter mengalami longsor karena tergerus luapan air dari saluran drainase yang tersumbat. “Dampaknya, material longsor menimpa rumah warga. Ada satu rumah yang sebagian dinding mengalami roboh serta material longsor masuk ke dalam ruangan,” pungkasnya. (rol)