SUKABUMI — Jumlah rumah rusak akibat terdampak bencana gempa di Kabupaten Sukabumi terus bertambah. Sampai Rabu (11/3) siang jumlah rumah warga rusak serta terverifikasi mencapai 193 unit.
”Pendataan terus berlangsung hingga Rabu siang tercatat sebanyak 193 unit rumah rusak dengan rincian 51 unit rusak berat, 54 unit rusak sedang serta rusak ringan 88 unit,” ungkap Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Anita Mulyani.
Menurutnya, gempa juga merusak sarana umum seperti dua rusak berat sarta tiga rusak ringan. Akan tetapi data itu masih bersifat sementara sebab BPBD masih terus melakukan verifikasi di lapangan.
Anita menjelaskan, warga yang terdampak sebanyak 205 kepala keluarga atau terdiri atas 555 jiwa. Yang tersebar di beberapa kecamatan yakni Parakansalak, Kalapanunggal, Kabandungan, Cidahu, Warungkiara, serta Cikidang.
Wakil Bupati Sukabumi Adjo Sardjono menambahkan, petugas gabungan telah dikerahkan sejak Selasa malam baik BPBD, TNI serta Polri. ” Petugas membantu evakuasi reruntuhan sebab ada yang tidak bisa dilakukan secara manual dan dilakukan dengan alat berat,” tambah dia.
Bantuan korban bencana, lanjut Adjo, telah dikirim seperti tenda, selimut, serta makanan siap saji serta obat-obatan. Proses pendataan kerusakan terus dilakukan supaya tidak simpang siur.
Diakuinya, kerusakan terbanyak berada di dua kecamatan adalah Kalapanunggal sarta Kabandungan. Tetapi kerusakan terbanyak hanya rusak ringan serta sedang sementara sebagian kecilnya rusak berat.
” Belum ada penetapan tanggap darurat bencana,” tandas Adjo.
Gempa dengan magnitudo 4,9 SR (sebelumnya 5 SR) bersumber di Sukabumi terjadi pada Selasa (10/3) sore pukul 17.18 WIB. Data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisuka (BMKG) menyebutkan, lokasi gempa berada di 6.89 LS, 106.62 BT serta pusat gempa berada di darat 13 kilometer timur Laut Kabupaten Sukabumi. Gempa tersebut dengan kedalaman 10 Kilometer. (rol)