SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI– Sejumlah warga Tanjungsari Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi keluhkan jalan rusak. Dari data yang tercatat, ada beberapa titik jalan yang kondisinya persis jalan kerbau seperti Jalan Surya dan Jalan Cimapag hingga empat kilometer rusak berat.
Salah seorang warga Kampung Surya Rt01/05 Desa Tanjungsari Asep Koswara (35) mengeluhkan kondisi jalan yang tak kunjung diperbaiki. “Sebetulnya setahun yang lalu jalan ini sudah diperbaiki. Namun, rusak lagi tidak tau kontruksinya yang tidak sesuai atau karena faktor lain sebab, banyak juga mobil seperti truk bermuatan berata lalulalang,”keluh Asep kepada www.sukabumizone.com Kamis, (27/9).
Rusaknya jalan tersebut otomatis berpengaruh terhadap faktor ekonomi. Salah satu contoh ongkos untuk mengangkut hasil bumi menjadi lebih mahal. “Jelas waktu tempuhnya menjadi lambat. Kami berharap pemerintah cepat tanggap jangan terkesan tutup mata,”tandasnya.
Keluhan senada dilontarkan salah seorang warga Kampung Cimapag Desa Tanjungsari Fian (50) mengatakan, rusaknya jalan tersebut membuat warga resah selain mengganggu kesehatan juga kerap mengakibatkan kecelakaan.
“Tak jarang kecelakaan di sekitar jalan ini bisa sampai lima kali dalam seminggu. Jadi tolong kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki jalan ini,”katanya.
Menanggapi keluhan warga tersebut Kepala Desa Tanjungsari Agus Sulaeman menjelaskan, bahwa pihaknya tidak tinggal diam. Beberapa kali telah mengajukan permasalahan itu kepada pemerintah terkait. Namun, belum juga mendapat respons. “Pemerintah desa tidak memungkiri banyaknya keluhan dari warga. Tapi kami juga tidak tinggal diam,”jawabnya.
Bahkan, jalan rusak dari data desa mencapai 16 Kilometer dengan setatus jalan kabupaten. “Pada 2006 secara swadaya kami membangun pelebaran jalan dengan lebar delapan meter itu sudah kami ajukan. Tapi entah mengapa sampai saat ini belum juga ditanggapi,”paparnya.
Bukan hanya warga yang mengeluh pihak desa pun demikian. Warga sulit mendapatkan pelayanan kesehatan dan pendidikan. “Apabila ada yang mau melahirkan kami sulit untuk melakukan pertolongan. Terus, jika musim hujan jalan menjadi licin kasihan anak-anak yang hendak bersekolah,”ulasnya.
Tak mau pasrah pada keadaan pihaknya beberapa waktu lalu sempat melakukan eksen dengan meminjam mesin pengiling. “Dengan gotongroyong masyarakat. Informasi sementara dari PPID sudah ada respons. Jelas yang kami tunggu bukan hanya respons tapi juga realisasinya. Jadi kami harap pemerintah di atas mendengar jeritan pemerintah di bawah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat,”tukasnya. Bambang