SUKABUMI — Dr. Dian Purwanti, dosen kelahiran Sukabumi terus konsisten aktif dalam berkolaborasi dengan pemerintah daerah maupun pusat dalam berbagai aktivitas. Salahsatunya, melalui Program Gerakan Literasi Digital Nasional.
Sejak meraih gelar Doktor Administrasi Publik tahun 2019 dari FISIP UNPAD ini, Dr. Dian Purwantin yang sekarang menjadi Dosen Universitas Muhammadiyah Sukabumi. Terus diberikan kepercayaan sebagai narasumber untuk memberikan informasi dan bimbingan dalam berbagai kegiatan program pemerintahan maupun lembaga universitas.
Seperti halnya, mulai dari melakukan Survey kepuasan masyarakat atas kualitas pelayanan yang diberikan oleh pemerintah daerah kota Sukabumi. Mendampingi kegiatan Hiering Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi untuk mensosialisasikan Tugas dan fungsi anggota DPRD kepada warga Kabupaten Sukabumi, dan menjadi tenaga ahli penyusun Naskah Akademik untuk perda inisiatif DPRD Kota Sukabumi.
Kader Muhammadiyah yang konsen mengamati kebijakan publik, khususnya yang berhubungan dengan kebijakan pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Saat ini tercatat sebagai salah satu anggota Badan Akreditasi Nasional untuk Sekolah Madrasah di Provinsi Jawa Barat, Pengurus DPD Indonesian Asscociation for Public Administration (IAPA) Jawa Barat dan Bidang Kegiatan di Daerah .
Namun di sela-sela kesibukannya,
Dosen yang lahir pada 24 Februari 1975, Dirinya juga terlihat sebagai Asesor, serta Pengurus Asosiasi, Dr. Dian masih menyempatkan diri terlibat dalam kegiatan Gerakan Literasi Digital Nasional yang diselenggarakan oleh Kementrian Infokom, dipercaya oleh PT Avantgarde Production selaku Event organizer untuk menjadi salah satu Narasumber Nasional pada kegiatan ini.
Setelah sukses menjadi narasumber pada kegiatan Gerakan Literasi digital di Pekan baru Riau pada bulan Juni 2021, dilanjutkan dengan Gerakan Literasi digital Kabupaten Pelalawan pada bulan Agustus 2021 lalu. Kali ini Dr. Dian di dapuk kembali sebagai narasumber pada kegiatan Gerakan Literasi digital di Ogan Ilir provinsi Sumatera Selatan.
“Program Gerakan Literasi Digital Nasional yang diresmikan oleh Presiden RI, Ir. Joko Widodo pada tanggal 20 Mei 2021 yang merupakan upaya pemerintah Indonesia melalui kementerian Infokom untuk memberikan pendidikan dan pemahaman kepada seluruh lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang hingga Merauke agar masyarakat Indonesia makin cakap digital,” tulis Dr. Dian, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp, Minggu (12/9/21).
Dr. Dian menambahkan, kebutuhan masyarakat akan internet semakin hari kian meningkat, terlebih sejak pandemi Covid-19 merebak di dunia termasuk Indonesia, dimana hampir seluruh sektor kehidupan lumpuh dan hanya bisa diakses dengan media Internet.
“Di satu sisi masyarakat dituntut untuk memiliki kecakapan digital agar dapat melanjutkan kehidupan, namun di sisi lain masyarakat juga harus diberi pemahaman yang cukup dan benar terkait cara menggunakan dan memanfaatkan internet secara bijak karena banyaknya penyalahgunaan dan kejahatan dalam dunia cyber,” jelasnya.
Melalui kegiatan Gerakan Literasi Digital Nasional, Dr. Dian mengharapkan, keberadaan internet mampu meningkatkan produktifitas masyarakat di berbagai bidang. Sebagai dosen Administrasi Publik, kiprah kebersama kementerian Infokom, sebagai narasumber pada kegiatan Literasi Digital Nasional.
“Dalam Gerakan Literasi Digital Nasional ini, lebih difokuskan pada memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia terkait rambu-rambu dalam penggunaan media sosial yang aman dan bijak agar masyarakat tidak terjerat Undang-Undang ITE. Hal tersebut, dimana banyaknya kasus para netizen pengguna media sosial Indonesia yang tersandung pasal 27, 28 dan 29,” bebernya.
Dr. Dian berharap, melalui sosialisasi digital skill melalui Gerakan Literasi Digital Nasional ini, akan memberikan dampak positif bagi para pengguna internet dan media sosial. Pasalnya, masyarakat harus faham kalau internet itu bukan value free zone, melainkan world Wide Web dimana nilai-nilai dipertimbangkan dalam arti luas, sehingga masyarakat harus berhati-hati dalam membuat konten dan layanan.
“Ada empat digital skill yang wajib dimiliki oleh masyarakat di masa pandemi Covid-19. Yaitu (1) kecakapan dalam menggunakan aplikasi yang mendukung pembelajaran; (2) kecakapan dalam menggunakan aplikasi digital marketing; (3) kecakapan menggunakan aplikasi untuk membuat konten kreatif; dan (4) kecakapan menggunakan aplikasi bidang keuangan dan perbankan,” papar Dr. Dian.
Lalu bagaimana agar masyarakat tidak terjebak ke dalam Cyber digital ?. Dr. Dian memberikan rumus “THINK”, yaitu True, apakah konten atau komen yang anda unggah di medsos sesuai fakta atau justru hoaks ?; Helpful, apakah konten atau komen yang anda unggah ke medsos akan bermanfaat bagi orang lain, atau justru melukai orang lain ?.
“Apakah informasi yang anda unggah bisa dipertanggungjawabkan?; Needed, apakah konten yang anda unggah sesuatu yang bisa membantu orang lain ?; Kind, apakah konten yang kamu unggah sudah bijak dan sopan atau justru kasar ?.
Menutup pembicaraan terkait Literasi Digital Nasional Dr. Dian berpesan, Bijaklah sebelum mengunggah sesuatu ke media sosial, jangan over sharing, karena jejak digital susah dihapus bahkan sampai si pemilik informasinya meninggal dunia. Follow akun yang tepat dan bermanfaat sehingga media sosial memberikan manfaat buat kita, mempersatukan bukan justru memecah belah atau mencerai-beraikan.
“Semoga melalui program Gerakan Literasi Digital Nasional, praktek perundungan/bullying di Lembaga pendidikan atau Lembaga apapun dapat dicegah dan diminimalisir,” tandasnya.(Rd)