
SUKBAUMI KOTA, sukabumizone.com — Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasionalis Indonesia (GMNI) sukabumi, dengan jas merah yang menjadi ciri khasnya, melakukan aksi demontrasi di Tugu Adipura, Kecamatan Cikole, Senin (5/9/2022).
Dari pantauan www.sukabumizone.com, lima puluh masa aksi GMNI melakukan blokade jalan di Tugu Adipura, secara bergiliran menyampaikan orasinya di tengah-tengah jalan. Yakni, terkait kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang resmi di tetapkan pemerintah pusat, Sabtu (3/9/22) lalu.
Ketua DPC GMNI Sukabumi Anggi Fauji mengatakan, menyikapi terkait kenaikan BBM, pemerintah tidak pernah membuka data ril berapa konsumsi masyarakat miskin untuk BBM. ” Perlu kita ketahui bersama subsidi yang paling besar itu bukan subsidi BBM melainkan, subsidi energi dan gas sebesar 11 Triliun jadi tidak ada data 502 Triliun yang membengkak,” ungkap Anggi kepada sukabumizone.com, Senin (05/09).
Lanjutnya Anggi, GMNI menduga masih banyak pemburu rente berkeliaran sampai saat ini. ” Perlu kita ketahui apa yang dikatakan Menkeu RI Sri Mulyani, bahwa BBM subsidi ini tidak tepat sasaran. Artinya, peran BPH Migas harus lebih aktif bagaimana mengatur dari hulu sampai hilir penyaluran BBM. Aksi kali akan dilakukan sampai Pukul 19.00 Wib,” tandasnya.
Menurutnya, ada empat tuntutan GMNI yang disampaikan kepada pemerintah diantaranya, menolak kenaikan harga BBM bersubsidi di tengah kondisi masyarakat yang kesulitan Pasca Covid-19 ini bukan solutif, Mendesak Presiden Republik Indonesia untuk mengevaluasi Badan Pengatur Hilir (BPH) minyak dan gas bumi (MIGAS) karena tidak mampu menjalankan tugas dan fungsinya dengan maksimal, mendesak KPK untuk memeriksa BPH MIGAS terkait adanya dugaan penyelewengan distribusi BBM bersubsidi yang tidak tepat sasaran dan mendesak Presiden untuk memberantas pemburu rente bersubsidi.
“Kami berharap di pemerintahan Presiden Republik Indonesia kali ini, bisa memberantas pemburu rente bersubsidi yang masih berkeliaran. Selain itu, KPK diminta memeriksa badan pengatur hilir minyak dan gas,” pungkasnya.
Reporter : Rizqi Taufiq Hidayat
Redaktur : Surya Adam





