
SUKABUMI KAB, sukabumizone.com – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sukabumi Nunung Nurhayati memimpin monitoring fish biodiversity assesment di aliran Sungai Cibareno Kecamatan Cisolok, Minggu (25/9/2022).
Menurut Nunung, hasil penilaian keanekaragaman hayati ikan atau fish biodiversity assesment ini dapat digunakan sebagai data pendukung untuk membuat design fishway (desain jalur ikan).
“Pada bendung Caringin sungai Cibareno, hasil assesment keanekaragaman hayati ikan sungai Cibareno, diharapkan dapat menjadi basis data Dinas Perikanan untuk melaksanakan pengelolaan perikanan perairan darat khususnya di Sungai Cibareno,” ujarnya.
Kegiatan yang dihadiri Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), I-Fish FAO dan UPTD PSDA WS Cisadane Cibareno ini diharapkan dapat menjalin sinergitas antara pemerintah daerah dan stake holder terkait.
“Khususnya dalam implementasi fishway serta pemberdayaan masyarakat di sekitar Bendung Caringin, agar dapat mendukung dan melestarikan sumber daya ikan lokal di Sungai Cibareno,” tandasnya.
Adapun hasil assesment biodiversity, Nunung mengatakan banyak spesies ikan lokal yang ditemukan di sekitar Bendung Caringin. Selanjutnya ikan ini akan diidentifikasi melalui tes DNA dan hasilnya dilaporkan oleh BRIN.
“Pengambilan sampel dilakukan ditiga titik hulu sungai dan hilir dengan menggunakan alat tangkap, yaitu bubu, jaring insang, pancing dan jala,” jelasnya.
Ia juga meminta kepada I-fish FAO agar masyarakat setempat dilibatkan dalam upaya pengelolaan ikan di kawasan sekitar bendung melalui pendekatan persuasif.
“Pendekatan persuasif yang dimaksud diharapkan dapat menimbulkan kesadaran masyarakat agar tidak menangkap ikan di sekitar bendung dan fishway, selain itu juga memberikan pengetahuan dan informasi mengenai kegiatan yang dapat merusak ekosistem serta kelestarian ikan serta upaya pencegahan yang dapat dilakukan,” paparnya.
Lanjut Nunung, keseriusan upaya pelestarian ikan ini dituangkan dalam Raperda Pengelolaan Perikanan yang saat ini sedang dalam proses akhir pengajuan. Di mana di dalamnya terdapat pasal khusus mengenai kewajiban pembangunan (fishway) atau jalur ikan pada setiap bangunan air dan bangunan melintang sungai
Harapannya, program ini dapat menjadi proyek percontohan fishway pada konstruksi Bendung di Indonesia. Di sisi lain, pengawasan sumber daya ikan berbasis masyarakat perlu dilakukan, melalui sosialisasi dan pembinaan kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) sebagai ujung tombak pelestarian ikan di perairan darat Kabupaten Sukabumi.
“Sehingga program ini dapat mencapai tujuan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan sesuai dengan misi pembangunan berkelanjutan, SDGs di Indonesia,” pungkasnya.
Reporter : Juliansyah
Redaktur : Surya Adam




