Berdasarkan informasi yang dihimpun, keracunan yang menimpa puluhan warga Kp. Baru Gedong itu bermula ketika warga menghadiri sebuah acara resepsi pernikahan, Senin (5/9) pagi. Setelah mengonsumsi sajian makanan, tiba-tiba mereka merasa pusing, mual serta muntah-muntah.
Karena terus-menerus muntah-muntah serta buang air besar, kondisi kesehatan mereka makin lemah. Mereka kemudian dirujuk ke rumah sakit serta bidan desa terdekat, Senin (5/9) sekitar pukul 24.00 WIB. Hingga kemarin pagi, kondisi kesehatan mereka masih sangat lemah sehingga harus memperoleh penanganan intensif petugas medis.
Untuk mempercepat pemulihan kesehatan mereka, sebagian besar penderita diberi obat penangkal keracunan serta cairan infus. Kondisi mereka secara berangsur mulai membaik, namun tetap harus memperoleh penanganan medis secara intensif.
Hingga pukul 15.00 WIB, kondisi penderita di rumah sakit sudah mulai membaik. Sebagian sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing. Hanya saja, mereka tetap harus memperoleh pengawasan intensif petugas puskesmas setempat.
Petugas jaga RSUD Sekarwangi Cibadak, ketika dikonfirmasi, membenarkan puluhan korban keracunan terpaksa harus dirawat secara intensif karena kondisi kesehatannya sangat mengkhawatirkan. Umumnya mereka mengalami dehiderasi atau kekurangan cairan akibat terus-menerus muntah serta buang air.
“Namun umumnya kondisi kesehatan mereka sudah mulai membaik setelah memperoleh obat serta cairan infus. Sebagian penderita kini secara berangsur sudah diperbolehkan pulang ke rumah masing-masing,” katanya.
Sampel makanan
Dihubungi secara terpisah, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kab. Sukabumi, Dadang Sucipta membenarkan puluhan warga Kp. Baru Gedong terpaksa dilarikan ke rumah sakit serta bidan terdekat karena mengalami keracunan setelah mengkonsumsi makanan sajian pada acara resepsi pernikahan yang digelar oleh seorang warga setempat.
“Umumnya para penderita keracunan mengalami gejala yang sama, yakni pusing-pusing, mual disertai muntah-muntah. Mereka mulai merasakan sakit tersebut beberapa jam kemudian setelah mengkonsumsi sajian makanan pada acara hajatan,” ungkap Dadang.
Guna meneliti lebih jauh penyebab keracunan yang menimpa warga disana, kata Dadang, pihaknya telah menurukan petugas survailance untuk mengambil sampel berupa muntahan serta sisa makanan guna diteliti di laboratorium. Rencanya sampel makanan tersebut akan diteliti di laboratorium kesehatan daerah di Bandung. “Besok (hari ini, red) kita akan mengirim sampel berupa sisa makanan ke Labkesda Bandung,” paparnya.red,’