
“Rencananya beberapa waktu ke depan kita bersama dengan kota dan kabupaten lain yang ditugaskan oleh organisasi untuk melumpuhkan jalan Nasional, karena ini yang mungkin bisa dilakukan ketika pemerintah sudah dungu dan sudah tidak mau mendengar terhadap jeritan dan tuntutan rakyat,” tandasnya.
Popon mengaku ragu dengan hasil dari keputusan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan tuntutan para buruh nanti. Pasalnya, petinggi pimpinan Jabar saat ini bukan definitif melainkan penjabat yang ditunjuk langsung oleh Presiden.
“Kita juga khawatir dengan Pj Gubernur Jabar, karena kalau yang kemarin gubernur definitif masih bisa membuat kebijakan sendiri, sementara yang sekarang ada Pj yang ditunjuk langsung oleh Presiden, jadi nampaknya kita benar-benar berat perjuangan ini, tetapi kita akan terus mengusahakan bersama serikat lain yang ada di Sukabumi,” pungkasnya.
Reporter : Reiza Apwildan
Redaktur : Ruslan AG





