“Gelar Ujian Tingkat Tari Jaipong”
SUKABUMI–Seiring masuknya seni budaya asing yang tidak dipungkiri hampir melindas seni budaya daerah, telah menyita perhatian dari berbagai kalangan.Terutama, para pelaku seni yang ada di daerah-daerah. Untuk itu, banyak pelaku seni berupaya memperkenalkan seni budaya daerah kepada anak-anak sedini mungkin. Misalnya saja, upaya yang dilakukan salah satu sanggar seni di Kabupaten Sukabumi, Sanggar Citra di Jalan Pelabuhan dua Km 2 Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, menggelar ujian tingkat Tari Jaipong di halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) Cibodas Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi Sabtu, (20/10).
Salah seorang tokoh seni yang sekaligus pemilik Sanggar Citra Dedi Jaenudin S.Pd.I mengatakan, ujian tingkat Tari Jaipong merupakan kegiatan rutin tahunan yang selalu digelar Sanggar Citra. “Ini merupakan upaya dari para pelaku seni terutama dari Sanggar Citra, agar seni budaya daerah dapat dilestarikan. Dan anak pun akan kembali semangat sebab harus berkompetisi pada acara ini,”kata Dedi kepada wartawan.
Sedangkan, kriteria penilaian akan dilihat dari wiraga atau gerakan, wirahma atau irama, wirasa atau rasa, serta busana. “Dan yang terakhir adalah payus atau keserasian dari seluruh kriteria tadi,”tuturnya.
Yang menjadi peserta ujian tingkat Tari Jaipong merupakan anak-anak TK,SD,SMP,SMA, bahkan Mahasiswa sebanyak 27 orang. Dengan tiga juri dan 30 orang juri fot lock.”Dengan demikian, seni budaya daerah yang ada di Jawa Barat dapat dilestarikan sehingga dikenal generasi bangsa. Pelaku seni tidak berharap jika generasi muda lebih memilih budaya asing ketimbang budaya daerahnya sendiri. Tentu itu akan berdampak pada moralitas mereka,”tutur pria yang juga mengatakan bahwa pelatih Tari Jaipong di Sanggar Citra yaitu anaknya sendiri Citra Dwi Dekar peraih penghargaan sebagai Duta Besar Indonesia ke Australia pada 2010.
Menurutnya, jika seni budaya diperkenalkan kepada anak sedini mungkin maka, etika dan budaya sopan santun akan terjamin. “Kami yakin jika anak sudah senang dengan seni budaya sendiri mereka akan lebih bermoral dan memiliki budi pekerti luhur,”ujarnya.
Ia pun mengulas, selain ujian anak dari Sanggar Citra kegiatan itu juga dimeriahkan puluhan guru seni yang tergabung dalam Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI), Kelompok Kerja Kepala Sekolah (KKKS), Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Cikembar. “Alhamdulillah, puluhan guru yang tergabung dalam Kelompok Kerja Guru (KKG) seni se Kecamatan Cikembar juga akan ikut pentas. Diharapkan guru yang memiliki keterampilan dibidang seni budaya dapat mengajarkan ilmunya kepada anak didik di sekolah,”cetus Dedi yang merupakan Ketua KKG Seni Kecamatan Cikembar.
Di tempat yang sama, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Cikembar Unang Kartasasmita, S.Pd.,M.Si mengaku bangga dengan digelarnya acara tersebut, selain menjadi benteng bagi generasi muda dari pengaruh budaya asing, kegitan itu diharapkan dapat melatih Kelompok Kerja Guru Seni di Kecamatan Cikembar yang akan bertanding di tingkat Kabupaten Sukabumi. “Kalau bukan kita sendiri lantas siapa lagi yang bertanggungjawab untuk melestarikan seni budaya daerah warisan leluhur kita,”tuturnya.
Lanjutnya, dalam acara tersebut guru yang tergabung dalam KKG seni juga dituntut mampu menjadi tim penilai ujian tingkat Tari Jaipong. “Selain guru harus piawai mengajar seni budaya. Mereka juga harus bisa menjadi juri. Manfaatnya tentu jika diadakan perlombaan-perlombaan tingkat kecamatan tidak perlu mengundang juri dari luar kecamatan,”harapnya.
Sementara itu, penasehat ujian tingkat Tari Jaipong Nana Wasana S.Pd dalam sambutanya mengharapkan, kegiatan itu dapat menjadi ajang sebagai sebuah motivasi bagi anak bahwa, seni budaya daerahnya lebih menarik dari pada budaya asing. “Mudah-mudahan dengan digelarnya acara tersebut anak kembali terangsang untuk lebih mencintai seni budayanya sendiri,”tukasnya. Dendi