SUKABUMIZONE.COM,SUKABUMI–Seiring pergantian tahun, harga sembilan bahan pokok (Sembako) di Sukabumi terus menunjukan kenaikan. Seperti halnya kenaikan harga beras di Pasar tradisional Panggleseran Kabupaten Sukabumi, naik dari Rp. 7600,-/Kilo menjadi Rp.7900,-/Kilo. Bahkan, ada juga harga beras yang naik dari Rp.8400,-/Kilo menjadi Rp.8900,-/Kilo tergantung kualitas beras itu sendiri. Kenaikan itu otomatis menuai keluhan dari sejumlah pembeli, misalnya saja Ojong (30). Ia mengaku, sangat tertekan dengan kenaikan harga sembako di pasar tersebut. “Tingginya harga jelas sangat memberatkan bagi masyarakat terutama yang kurang mampu. Ya seperti kami ini, terus harus bagaimana lagi kami tidak dapat berbuat banyak. ” kata Ojang kepada www.sukabumizone.com Selasa (15/01).
Salah seorang pemilik kios beras di Pasar Pangleseran Mojek membenarkan tingginya harga beras saat ini. Menurutnya banyak indikasi terkait tingginya harga beras tersebut, salah satunya faktor cuaca yang menghambat musim tanam dan panen petani. “Sebenarnya kami juga berharap harga beras tidak seperti sekarang, namun harus bagaimana toh harga beli dari pusatnya cukup tinggi,” tuturnya.
Berbeda dengan harga beras yang tinggi, harga daging ayam terbilang normal dengan harga Rp.28.000,-/Kilo. Tapi ternyata, sebagian masyarakat masih mengeluhkan harga tersebut. Eli (35) contohnya, yang merasa berat dengan harga-harga di musim penghujan ini. “Bagi kalangan bawah memang sangat berat sekali, tetapi mau bagaimana lagi,” singkatnya.
Disisi lain pedagang daging pun ikut mengeluhkan tingginya harga-harga. “Menurut saya sebagai pedagang, harga daging masih normal. Tapi kadang kasihan juga pada pembeli yang suka mengeluhkan harga,” katanya. Pihaknya berharap agar kenaikan harga bahan-bahan pokok dapat stabil dan terjangkau. “Khususnya terjangkau untuk kalangan menengah ke bawah,” pungkasnya. Bang