>
Sekolah Dasar Negeri (SDN ) yang berdomisili di Jalan Pelabuhan Ratu KM 13 Cibodas Desa Kertaraharja Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi, terus berupaya menjunjung seni budaya daerah sehingga siswa dapat menghargai nilai-nilai seni dan budaya bangsa. Selain itu, untuk menelurkan lulusan berkualitas yang siap melanjutkan kejenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dikehendaki, sesuai dengan Visi dan Misi yang selalu menjadi slogan sekolah tersebut, yakni:
VISI
DENGAN IMAN DAN TAQWA INGIN MENJADIKAN SDN CIBODAS SEBAGAI PUSAT PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN YANG BERKWALITAS
MISI
1.MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BAIK AKADEMIS MAUPUN NON AKADEMIS
2.MENGEMBANGKAN POTENSI SENI, SEHINGGA SISWA DAPAT MENGHARGAI NILAI-NILAI SENI DAN BUDAYA BANGSA
3.BERPERAN AKTIF DALAM MENUNTASKAN WAJIB BELAJAR 9 TAHUN
Sekolah yang dibangun diatas tanah seluas 2466 m2 dengan luas bangunan 1867 m2 , dan bediri serta beroperasional pada tahun 1974/1975 merupakan sekolah milik pemerintah yang juga dikenal sebagai sekolah MBS (Manajemen Berbasis Sekolah, red:’). Gelar MBS diperoleh sesuai dengan perjuangan pihak sekolah dalam membangun sekolah itu dengan usaha sendiri, bukan dari bantuan pemerintah tepatnya pada tahun 2004 lalu. Saat ini, sekolah tersebut memiliki jumlah gedung dan bangunan sebanyak 15 lokal, 10 diantaranya rusak karena belum mendapat perehaban. 10 Rombongan belajar (Rombel) dengan jumlah siswa sebanyak 292 siswa. Selain itu, memiliki 14 Guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) termasuk kepala sekolah, 4 Guru Honor yang cukup handal karena telah dibekali ilmu yang memadai sebagaimana diamanatkan dalam Undang- Undang Nomor 14 tahun 2005. Bahkan, sesuai dengan tuntutan di era globalisasi saat ini guru di sekolah itu diharuskan untuk memiliki pola pikir (mindset) dan pola tindak (actionset) terutama dalam mengimplementasikan dan mengembangkan kurikulum (KTSP) yang berlaku sekarang. Disamping itu, perubahan pola pikir dan pola tindak dalam mengelola kelas dan melaksanakan proses pembelajaran, setiap guru disekolah tersebut dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan khususnya layanan proses pembelajaran sesuai dengan standar proses dan sesuai dengan Permendiknas nomor 41 tahun 2007. Jadi tidak diragukan lagi sekolah itu bisa mencetak anak didik yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk memenuhi Permen No 24 Tahun 2007 tentang standar sarana dan prasarana bahwa kapasitas maksimal ruang kelas adalah 32 peserta didik. Pada kenyataanya SD ini belum memiliki indikator minimal prasarana sebagaimana dimaksud. Untuk itu diharapkan pemerintah agar memperhatikan hal-hal tersebut, demi terciptanya suatu kegiatan pembelajaran yang kondusif, sehingga apa yang diharapkan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dapat terwujud dengan sebaik-baiknya. Sedangkan, keunggulan SDN Cibodas bisa dilihat dari keberhasilannya dalam mengikuti kegiatan lomba/kreativitas siswa mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten, bahkan sampai ke tingkat Provinsi dan Nasional.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari seorang pemimpin atau kepala sekolah yang selalu komitmen membangun tim kerja yang epektif serta mengembangkan budaya mutu kreatif. Kepala sekolah yang juga telah berpengalaman ini adalah A Nana Wasana, S.Pd, beliau mempunyai rencana dan bercita-cita menjadikan SD ini sebagai SD yang paling unggul dalam berbagai bidang di Kecamatan Cikembar khususnya, bahkan sampai tingkat Kab/Provinsi. ”Kegiatan unggulan di SD ini adalah dibidang seni, karena kami berharap sekolah ini tetap bertolak ukur pada visi dan misi yang dibuat bukan hanya sebagai slogan saja ,” tegas Nana.
Ulasan Sejarah
Menurut Nana sekolah yang dipimpinya sejak lama itu memiliki sejarah yang cukup pahit dan pelik. Dimana pada tahun 2004 bangunan sekolah itu ambruk, seluruh anak didik dan pengajar menjadi korban karena tidak dapat menjalankan kegiatan belajar mengajar sebagai mana mestinya. ”Kami terus berusaha untuk mendapatkan bantuan dari pemerintah malalui instansi terkait. Namun, hasilnya tidak sesuai dengan harapan kami menurut informasi kalaupun ada bantuan paling angkanya berkisar antara Rp 40 Juta saja. Sedangkan kondisi bangunan sekolah ini pada waktu itu benar-benar rata dengan tanah. Walaupun saya mengajak masyarakat untuk swadaya pasti tidak akan mencukupi. Akhirnya kami menolak untuk mendapat bantuan,” jelasnya.
Meski demikian selaku kepala sekolah ia tidak mau menyerah pada keadaan. Ia berusaha mencari bantuan dengan mencari donatur. ”Pada waktu itu saya mendapat informasi dari Danramil Cikembar kebetulan kenal dekat dengan beliau bahwa ada peluang mendapatkan donatur dari LSM Nasional dengan nama OISCA. Kami akhirnya menghubungi LSM ini dan mereka siap membantu,”paparnya.
Singkat cerita LSM ini berhasil mencarikan bantuan dari pihak asing yakni dari masyarakat Jepang dengan nilai bantuan cukup besar sekitar Rp 700 juta. ”Kami cukup senang dengan bantuan yang diberikan oleh masyarakat Jepang pada waktu itu. Kami pun menerima banutan tesebut dan membangun sekolah ini dengan gotong royong masyarakat demi transparansi angaran,”ulasnya.
Setelah selesai sekolah itu pun kembali diresmikan pada 3 Agustus 2004 dengan dihadiri kedutaan Jepang. ”Bupati beserta seluruh jajarannya pun turut menghadiri peresmian sekolah ini dan menyambut kedatangan dari perwakilan masyarakat Jepang,”katanya.
Bantuan yang telah lama itu semakin lama perlu mendapat perehaban ulang. Ia pun kembali mengajukannya kepada pemerintah. ”Ya, meskipun kami tidak mahu memaksakan kehendak karena masih banyak sekolah yang lebih memerlukan bantuan itu,”imbuhnya.
Untuk menjunjung Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang peran komite sekolah diantaranya memberikan dukungan berupa moril, materil, dan tenaga. ”Alhamdulillah sampai saat ini kami tetap menjunjung kebersamaan dengan masyarakat melalui komite sekolah,”tuturnya.
Sebagai sekolah iduk seni
Selain gelar MBS sekolah ini juga mendapat gelar sebagai sekolah Induk Pengembangan Kesenian (IPK) di Kecamatan Cikembar Kabupaten Sukabumi. ” Semua gelar ini akan memotivasi kami untuk tetap maju dan apapun yang kami lakukan untuk usaha pengembagan pendidikan biar masyarakat yang menilainya. Kami berharap dukungan semua pihak tetap terjalin dengan baik,”pungkasnya. Sep